Dengan ramainya orang-orang membicara tentang beladiri luar yang mungkin bisa di adopsi dari negara jepang, eropa dan lain-lainnya.
Namun sekarang kita akan membicarakan Silat lokal yang tidak kalah hebatnya dengan beladiri-beladiri yang ada di luar negara Indonesia yang kini di populerkan langsung oleh anak bangsa yang sejak lama menekuni beladiri silat yang bernama Panglipur, silat mulai membuming pada saat-saat sekarang melalui sebuah film berjudul "Merantau" yang di perankan oleh seorang aktor yang juga ahli alam beladiri silat bernama Iko Uwais juga sebagai pemeran utama dalam Film Merantau tersebut.
Usai Film merantau membuming juga ada sebuah Film yang berjudul 'The Raid' hingga Film berikutnya The Raid 2 yang diperankan oleh aktor Iko Uwais, Yayan Ruhiyan (Kang Yayan) dan Cecep Arif Rahman (Kang Cecep).
Nah sekarang kita langsung saja membicarakan Kang Cecep sebutan akrab dalam keluarga atau kerabat dekatnya, yang mana Kang Cecep menekuni beladiri Panglipur tersebut, ia juga salah satu pesilat yang pernah mewakili silat indonesia dalam pertunjukan beladiri sedunia di Francis(Bercy).
Kang Cecep pernah juga memberikan seminar dan training silat di Negara Erofa, hingga film The Raid 2 berakhir Kang Cecep mengadakan perjalanan lagi ke erofa untuk menyebar luaskan beladiri Silat Panglipur.
Ok, sekarang kita bertanya silat Panglipur itu apa? asal mula nama darimana didapatnya?
Dari Sejarah singkat yang saya dapatkan langsung dengan Kang Cecep saat silaturahin ke tempat beliau di Garut Jawa Barat, Panglipur adalah pemberian nama oleh Bupati Bandung yang bernama Wiranatakusumah, dari kisah yang ada, Bupati Wiranatakusumah tertimpa sakit dan kesulitan dalam penyembuhan. Ditengah kesulitannya ini, beliau ingin dihibur oleh kesenian pencak silat yang dipimpin langsung oleh Abah Aleh dan tembang Cianjuran yang juga dipimpin Bapak Hamim.
Dari kedua kesenian tersebut bisa menghibur Beliau hingga keadaan Bapak Bupati berangsur membaik. Setelah Beliau sembuh dari sakitnya, Beliau meberikan penghargaan nama kepada pencak silat Abah Aleh dengan nama Panglipur Galih yaitu Pelipur Hati, dan kepada grup tembang Cianjuran Bapak Hamim diberikan nama Panglipur atau juga disebut Penghibur.
Setelah dimusyawarahkan kedua tokoh tersebu, mereka berdua setuju untuk menukar nama Pencak Silat Abah Aleh menjadi Panglipur, ternyata Panglipurpun ada kepanjangannya yaitu “Pek Aranjeun Neangan Guru Luhung Ilmu Pikeun Udagan Rasa”. Artinya dalam bahasa Indonesia : Silakan kalian mencari guru, agar tinggi ilmunya, untuk mengejar rasa atau bahagia. Luar Biasa kata-katanya....
Abah Aleh sangat mahir dalam ilmu silatnya. Beliau memadukan gaya berbagai aliran yang diperolehnya dari berbagai Guru-guru silat terkemuka yang merupakan guru Beliau. Mereka diantaranya Raden Agus yang mengajarkan aliran Cimande Kampung Baru,
Haji Bajuri yang mengajarkan Tepak Dua Cimande dan Sipecut, Rd. Enggah Ahmad mengajarkan rangkaian gerak Jalan Muka, Gan UU mengajarkan rangkaian Jalan Cikalong, Rd. Kosasih mengajarkan Ulin Sabandar, Jurus Si Pitung dan lima rangkaian Jurus Alip Bandul, Rd. Husen Nataningrat mengajarkan permainan Bojong Herang, dan masih banyak lagi guru silat lainnya yang membimbing Beliau dalam menuntut ilmu pencak silat.
Awalnya Sekretariat pusat Panglipur berada di Bandung, akan tetapi sejarah perkembangannya berada di Garut. Pada tahun 1945 Abah Aleh hijrah ke Garut, tepatnya Kampung. Sumursari Desa Sukasono Kecamatan. Sukawening Kabupaten. Garut. Jawa Barat
Pada tahun 1974 Abah Aleh menunjuk putri keempatnya Rd. Hj. Enny Rukmini Sekarningrat sebagai Pimpinan penerus HPS Panglipur, juga kepada murid seniornya untuk meneruskan perjuangannya dalam mengurus dan mengembangkan HPS Panglipur. Ketika Rd. Hj. Enny Rukmini meninggal, kepengurusan yang berada di Garut diserahkan kepada Kang Cecep Arif Rahman; nama yang tidak asing dalam Aktor The Raid 2
Pada tahun 1986 Himpunan Pencak Silat (HPS) Panglipur, mulai membuka diri hingga kemanca negara.
Beberapa aliran besar yang diramu di Perguruan Pencak Silat Panglipur adalah:
- Aliran Cimande
- Aliran Sabandar
- Aliran Cikalong
- Aliran Sera
- Aliran Betawi
Biografi singkat:
Cecep Arif Rahman mulai belajar Pencak Silat sejak usia 8 tahun dengan banyak guru Panglipur, seperti Hj. R. Enny Rukmini Sekarningrat (senior Panglipur dan juga putri Abah Aleh, pendiri Panglipur), Bapa Eme Suganda, Bapa Engkar Karyama, Abah Atjen, H. Adang Moh. Moesa, Aki Tarmedi, Bapa Dayat, Bapa Kusnadi, Bapa U. Kholidin, Bapa M. Saleh, Kang Agus Irwan dan Kang Asep Gurwawan, dll Juga dari guru lainnya yang berbeda gaya, seperti Uwa Ukoh dan R. Wawan Dewantara (Cimande), Om Dolf de Vries (Sera), H. Abdul Rauf, Bapa Harun, dan H. Azis Asy'ari (Cikalong), Aki Uba (Sabandar), Aa Djadja Widjaya Kusumah (Cikalong Peupeuhan), Kang Gending Raspuzi (Timbangan dan Banten gaya), Dadi Santoso (Sedayu dan khas Madura), H. Syofian Nadar (khas Sumatera), dll
Dia mulai mengajarkan sistem Panglipur sejak tahun 1991 di sekolah agama atau Pondok Pesantren yang dikelola ayahnya dan kemudian membuka Padepokan Kasundan, untuk tempat pelatihan pencak silat secara umum sejak tahun 2002. Ia bergabung di festival Pencak Silat dan kompetisi sejak tahun 1999 hingga 2008 di Thailand dan Perancis. Setelah itu baru fokus dalam pelatihan dan memberikan
Seminar Silat di banyak negara seperti di Perancis, Belgia, dan Italia (2006), Hingga saat ini murid-muridnya telah banyak beredar membuka perguruan silat Panglipur di penjuru negara.
sukses buat Kang Cecep (Aktor The Raid 2) dan akan membintangi film Star Wars dalam waktu dekat) semoga bermanfaat buat orang banyak.
The Raid 2 - Iko Uwais dan Cecep A. Rahman
Sumber: Ngobrol santai di padepokan Kang Cecep (Cecep Arif Rahman pewaris Panglipur)
0 Response to "Silat dari Kampung menembus dunia"
Post a Comment